Friday, December 30, 2011

Sakit: Ujian Allah

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan [yang sebenar-benarnya]. Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (21:35)"

Sakit.Jarang merasakannya.Terasa sungguh kafarrah Allah kali ini benar-benar suatu ujian
Mungkin kita membencinya
Kerana bila sakit,diri terasa lemah,pergerakan terbatas buat seketika,iman turun dan naik di tahap yang tidak teratur
tetapi itulah yang dinyatakanNya dalam surat cinta
ujian dengan keburukan dan kebaikan itu adalah sebagai cubaan
Dan benarlah,memang dari ujian itu ia mengembalikan semula kita kepada Dia
tidak di alam sana tetapi kembali semula mendekatkan diri yang semakin jauh
kembali semula menadah tangan memohon sekeping hearty yang baru
Moga hati baru untuk dipenuhi dengan cinta-Nya
bukan untuk dibiarkan dikotori lagi

Seandainya hati ini boleh diisi di dalam balang kaca
dan ditayang untuk tatapan kita dan semua
Pasti tidak berani untuk kita walau sekali cuma
membiarkan ia dikotori oleh debu-debu dan karat-karat Jahiliyyah
Ya Allah bantulah aku menyucikannya

Ya ALLAH,terima kasih untuk sebuah peringatan yang membekas di jiwa
Bersyukur masih diberi peluang untuk bernafas dalam dunia tarbiyah ini
di saat sekujur tubuh melemah,iman menjadi  goyah
ada seorang naqibah untuk memandu diri kita yang semakin lalai dan main-main dengan ayat-Nya

"Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Qur’anpun yang baru [diturunkan] dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main, (21:2)"

Dan kita yang terus bermain-main dengan perintah dan suruhan Allah
sedangkan AllaH tidak pernah bermain-main semasa menciptakan kita bukan?
Maka pantaskah kita untuk terus bermain-main,sedang telah semakin dekat kepada kita perhitungan amal kita?

Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main. [2] (21:16)"

Kitalah segala yang ada di antara keduanya
Allah menjadikan kita dalam keadaan serius
Dan Dia serius melantik kita untuk menjadi abid dan khalifah
Bukan sekadar sia-sia untuk terus membiarkan kita terus manjaid orang tua yang melihat dunia seperti satu alat permainan
Tetapi melihat dunia untuk kita makmurkan,untuk kita tadbir dan perintah dengan sistem dan hukum ALLAH
namun berapa ramai yang menyedarinya?

Malunya,langit,bumi dan semuanya telah diberi pilihan oleh Allah untuk tunduk sama ada secara patuh atau terpaksa
Dan mereka,yang Allah jadikan sangat besar penciptaanya berbanding kita yang diciptakan dari air mani memilih untuk tunduk dengan patuh
Dan kita?

Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". (41:11)"

Sama-samalah kita muhasabah diri kembali
sejauh mana kita melaksanaka tugas kita sebagai abid dan khalifah di muka bumi ini
wallahua'lam


3 comments:

Anonymous said...

Daie N Abid (DNA)
betul la banyak DNA dalam tubuh kita

zikri said...

serius...tolonglah diri ni...huh

Aliyah Al~Istiqamah said...

Zik,jauh raga kita terpisah
sukar untuk diri ini menghulur tangan emberi bantuan
carilah tarbiyah yang ada di kota itu
insya Allah,Allah bersama mu :)