Saturday, January 21, 2012

Nikmat-Tasbih,tahmid dan Istighfarlah


Bismillah,alhamdulillah,diberi kesempatan juga oleh Allah untuk menulis kembali
Terlalu banyak nikmat yang Allah beri sampai tidak sempat untuk kita menghitungnya dengan jari apatah lagi dengan kalkulator canggih masa kini

" Dan jika kamu menghitung-hitung ni’mat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. " 16:18


Alhamdulillah,semester 1 untuk tahun 2 telah berakhir dengan selamat dan penuh dengan bantuan Allah
sejenak tersentuh dengan surah An-Nasr yang menjadi alamat kemenangan umat Islam pada saat itu
Di mana Islam telah mencapai sebuah daulah,berduyun-duyun Umat Islam memeluk agama Allah
Lantas Allah menyarankan Nabi Muhammad s.a.w untuk sentiasa bertasbih,bertahmid dan beristighfar kepada-Nya

Bertasbih dan bertahmid kerana terpilih menjadi pembela agama-Nya serta berjaya melaksanakan tugas sebaik mungkin
Beristighfar kerana mungkin sepanjang menghadapi keperitan dalam jalan dakwah dan tarbiyah itu,seringkali ada rasa-rasa tidak elok dan enak menguji diri
Beristighfar juga bimbang-bimbang kemenangan yang tercapai menimbulkan rasa megah lantas hilang rasa berjasa kepada Allah yang mengurniakan kemenangan itu

Begitulah juga kita dalam menghadapi apa jua nikmat yang Allah beri
Nabi Yusuf segera memanjat syukur kepada Allah atas mukjizat menakwil mimpi dan pertemuan semula dengan ayahanda dan bonda tercinta setelah terpisah lama angkara saudara baginda
Malah sejurus memanjat kesyukuran,Nabi memohon agar Allah mewafatkannya dalam kalangan orang-orang yang soleh

"Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian takbir mimpi. [Ya Tuhan]. Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh. (12:101)"


Sepertimana juga akhlak Nabi Sulaiman saat melihat singgahsana Balqis di Negeri Saba' sebelum mata baginda sempat bekedip
Nabi Sulaiman segera memanjat kesyukuran atas nikmat agung yang dikurniakan Allah kepada-Nya dan memohon agar Allah menjadikannya dalam kalangan hamba-hamba yang bersyukur

"Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: [1] "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari [akan ni’mat-Nya]. Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk [kebaikan] dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (27:40)"

Dan begitu jugalah Akhlak yang Rasulullah ajarkan kepada kita saat menggapai kurniaan dan nikmat-Nya yang mencurah-curah
Saat kemengan Islam itu terealisasi,Rasulullah yang sedang berada di atas unta segera membongkokkan tubuh baginda sebagai tanda kesyukuran kerana dapat memasuki Makkah dalam keadaan Islam telah menjadi agama tertinggi
Sedangkan Negeri itulah yang pernah menyiksa baginda,menguji baginda,melemparkan tohmahan yang mengguris hati dan perasaan,tetapi kesukaan dan kebahagiaan dari kemenangan itu Rasulullah lupakan dengan segera membongkokkan tubuh kerana hakikat-nya kemenangan itu bukan berada di dalam tangan Baginda s.a.w
Tetapi Allah jualah yang menyusun dengan Halus ketetapan-Nya

Kita juga,saat diri ini suatu masa dahulu pernah teruji dengan pelbagai fitnah dan mihnah
Berkali-kali tersungkur ke lubang Jahiliyyah
Maju mundur,jatuh,terduduk bangkit kembali
Mungkin dulu bersendiri,tetapi hari ini tidak lagi
Maka,panjatlah syukur kita kepada Dia yang mengizinkan hari-hari kita bahagia menghirup udara Tarbiyah bedalam  dakapan ukhuwaah bersama insan-insan yang percaya akan hari Pertemuannya

Dan janganalah terlalu bangga hidup dalam bulatan-bulatan gembira itu sehingga merasakan kitalah yang paling mulia
Kerana tarbiyah tidak semestinya meletakkan kita dalam kemuliaan,Taqwa dalam hati itulah juga yang menetukan ketinggian darjat kita di sisi-Nya
Dan saat kita telah mentajarrudkan diri dari jahiliyyah itu,bersyukurlah,dan janganlah pernah lupa untuk merasa berjasa kepada diri-Nya
Jalan ini susah,panjang, dan lambat
Perlu mujahadah yang terkadang menguji kita dengan bayangan Jahiliyyah itu
Namun,Allah ajarkan cara terbaik,agar kita berisitighfar,mohon keampunan dan letakkan pengharapan agar Allah istiqamahkan kita dalam jalan ini.

Indahnya hidup di bawah bayangan Al-Qur'an,Mukjizatnya 6236 ayat itu mengajar kita dan membentuk diri untuk menimbulkan Rasa kehambaan

Allah,jadikan Al-Qur'an manual yang menjadi acuan akhlak kami

Subhanallah wa bihamdihi,Astaghfirullah 'Azim,wa atubu Ilaik :)

p/s-Ingin menjadi genQ dalam menuju ke arah pembinaan Qaedah Sulbah,dalam mendukung agama Allah .Insya Allah 

1 comment:

Anonymous said...

ameen! :)